Skip to main content

Sukmaku diantara firmanMu

Suara Panggilan Tamu Sang Khalik mulai menyebar...

memanggil tamu-tamuNya


Sementara aku masih terduduk dengan segelas kopi panas, tumpukan kertas dan alunan suara-suara yang membuatku terus berlupa

Mataku masih terus saja memelototi layar komputer.

Sementara jari-jariku memencet keyboard “klak..klak...klak” makin keras saja.

Sesuatu yang nampaknya begitu kunikmati.....

Itulah salah satu musik yang menemani keseharianku di pagi, siang dan malamku.


Gundah..resah..mendobrak, mengobrak-abrik ruang-ruang dalam hati dan jiwaku.

Ibu kota telah meracuniku dengan ego dan amarah.

Bobrok dalam sekejap saja...

Lantunan panggilan sholat untuk kesekian kalinya terdengar di telingaku.

Panas rasanya, hitam dan menghujam-hujamku. Jiwa yang resah dirasuk firman Illahi. Sementara di luar hujan makin deras saja diiringi gemuruh bunyi petir yang bersahutan. Aku terpuruk kedasar menyisakan satu rasa malu entah pada siapa...

Sementara bayangan lain menghakimiku..dan terus saja bertanya-tanya..

Dan aku terus saja memencet tombol-tombol keyboard komputerku..

Ah Gila..Tak kausadari ternyata kau mengkhianati rakyat! “Lho kok bisa mengkhianati..,” tanyaku...

Seorang sarjana yang terlahir dari uang subsidi namun pada akhirnya membuang sia-sia ilmu dan pengetahuan yang mati-matian dipelajarinya.

Lulus hanya numpang lewat turut mencicipi uang subsidi rakyat dan kemudian kabur menikmati dunianya sendiri atas satu alasan menyalurkan hobi.

Apa gunanya kau kuliah berlama-lama?

Membuang-buang waktumu?

Masih ingatkah kau akan semua yang kau dengung-dengungkan pada orang-orang disekitarmu?

Orang-orang yang sedari awal sebenarnya kau tahu dan faham.

Sepenuhnya faham mereka terlalu tolol untuk mencerna kata-kata dan ocehanmu sehingga tak mungkin berkata tidak...

Sementara kau terus menikmati itu...

Kau anggap kau orang paling idealis yang pernah terlahir.

Dan bukan tak mungkin kau anggap dirimu orang paling suci hingga tak sungkan-sungkan kau berbuat dosa-demi dosa dengan alasan

Tuhan lebih tahu jawabnya...

Dari Mushola terdengar bunyi panggilan sholat akan segera dilaksanakan...

Sementara aku masih saja duduk dengan tersenyum..ah Tuhan Maha Tahu..

Kalibata, Suatu Senja 10 November 2007


Comments

Anonymous said…
jangan takut untk terus terbang wahai elang...jika merasa tidak mampu menggunakan salah satu cakarmu yg tajam setelah kau asah bertahun-tahun...gunakanlah cakar yg lain yg kau anggap mampu membantu rakyat yg kau anggap telah kau khianati...buatlah mereka merasa tidak sia-sia telah membesarkan sang elang...gunakanlah paruhmu tuk mengukir zaman....