Skip to main content

KONSEP DASAR MASALAH AIR (1)

Permasalahan banjir yang akhir-akhir ini mengancam benar-benar membutuhkan perhatian serius. Kondisi yang berbalik 180 derajat saat musim kemarau dimana justru banyak sekali daerah yang mengalami kekeringan dan kekurangan air. Air sangat berlebih saat hujan dan sulit ditemui waktu kemarau.

Guna mengatasi berbagai permasalahan dan mencari solusi dibutuhkan pemahaman dan konsep dasar keilmuan yang mempelajari hal tersebut. Diantaranya sedikit banyak mengenal ilmu seperti hidrologi dan hidraulika.

Langkah awal yang perlu dilakukan mengenal alat untuk mengatasi permasalahan yaitu ilmu-ilmu seperti telah disebutkan diatas. Pahami konsep dasar dari permasalahan yang ada satu hal yang berkali-kali penulis dengar dari Prof. Sri Harto tiap kali mengikuti kuliah Hidrologi.

Beranjak dari hal diatas secara bertahap melalui blog kita sama-sama belajar. Dengan penyampaian yang sudah saya sederhanakan sedemikian rupa sehingga harapan penulis mudah untuk dipahami.

Pada tulisan yang pertama akan penulis mulai dengan pengetahuan umum tentang ilmu hidrologi itu sendiri.

Ilmu hidrologi secara praktis baru dikenal pada tahun 1608 Masehi. Secara umum hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut masalah air. Akan tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya dibatasi pada beberapa aspek saja.

Tahun 1608 Masehi Pierre Perrault melakukan pengukuran hujan limpasan permukaan (run off) selama tiga tahun di daerah aliran sungai Seine. Kemudian disusul oleh Edme Marlotte tahun 1620, serta Edmund Halley pada tahun 1656. Sejak saat itulah Ilmu Hidrologi mulai berkembang.

Seorang ahli ilmu keairan Van Te Chow, secara terperinci dalam bukunya mencatat sejarah hidrologi dalam beberapa periode. Periode yang dimaksud diantaranya; Periode spekulasi sampai tahun 1400; periode observasi antara tahun 1400 – tahun 1600; periode pengukuran antara tahun 1600 sampai dengan tahun 1700; periode eksperimentasi dari tahun 1700 sampai dengan tahun 1800; periode modernisasi antara tahun 1800 sampai dengan tahun 1900; periode empiris antara tahun 1900 sampai dengan tahun 1930; periode rasionalisasi antaha tauh 1930 sampai dengan tahun 1950; dan periode teoritis antara tahun 1950 sampai dengan sekarang.

Lebih jauh dia menyatakan bahwa sejak 1000 SM masalah air selalu dipertanyakan dari mana asalnya dan kesemuanya pernah dijawab oleh Homer, Thales, Plato, Aristoteles akan tetapi tidak pernah memuaskan para penanya pada saat itu.


(MF. ARIEF)

Comments