Skip to main content

Gadis kota

Gadis kota tersenyum kecil..
Kuning langsat kulit terlihat bersih dari asap knalpot dan pabrik yang mengurung kota..
Berlapis lapis topeng coba tutupi satu aura di parasmu..
Topeng bernama glamor metropolitan di lapisan pertama
Dibelakangnya sorak sorai modernisasi ...

semua mengikuti melekat erat di topengmu

Auramu masih terpancar..sedikit berita terakam dalam anganku jangan-jangan
ah yang terlihat kau memang sebagian sosok kecil yang terlindas kota..
Dengan Mode, gaya hidup dan tak lupa sebatang rokok yang kau hisap dalam diammu..
Agama..Tuhan..Semuanya hanya ada saat kesusahan menerpa..
Ah itu hanya pandangan burukku..
Satu aura terus berusaha meyakinkanku..semua yang kulihat hanya topeng dari ketidakmampuanmu menahan gejolak mtropolitan..

Sapamu dalam perjumpaan singkat..
Kau masih secantik dulu kukira saat kau sebut namamu dengan malu-malu pada satu waktu di sudut kota..

Apakah kau tidak lelah dengan semua itu?
Aku bertanya padamu meskipun aku sendiri juga terlanjur menganggap metropolitan sebagai candu..
kau tersenyum..bibirmu masih terlihat indah meski asap rokok bertubi tubi melewatinya
Enggan ku bertanya apakah kau tidak bosan dengan semua itu..
atau mungkin pertanyaan itu tak akan pernah kuucap jika pertemuan menghadapkanmu padaku..
Satu aura itu menglahkan semua dan membuatku tertuju pada satu kesimpulan dibalik topengmu..dibalik asap rokok yang menyelimutimu..Kau Gadis Kota Tercantik Yang memaksa ku berkata "aku terpesona"...
Meski dibelakang semua ancaman kota mulai mengerubungi dan menyekapku...


Jakarta 2 Agustus 2007

Hai...jika bertemu lagi kuharap ada di kondisi yang lebih baik

Comments

Anonymous said…
gadis kota...siapa ya itu..gadis kecil juga..hahaha..anda itu kayaknya dikelilingi angan tentang banyak gadis..
salam..terus berkarya